Suatu pagi seorang suami pergi bekerja.
Pada perjalanan ke pabrik, terjadilah kecelakaan dan dia meninggal seketika.
Dua minggu kemudian, tetangga melihat truk Toko Furniture menyita shofa, meja makan, lemari besar, bahkan double bad. Para tetangga hanya mampu melihat tanpa mampu berbuat apa-apa.
Mereka mengerti, "cicilan lunak" ternyata sudah "tidak lunak" lagi pembayarannya.
Beberapa minggu kemudian, tetangga melihat 4 pria beringas mendatatangi si janda.
Mereka memperlihatkan secarik kertas dan menunjuk ke arah Honda Civic milik almarhum.
Si janda memberikan kunci mobil lalu masuk ke rumah dan mengunci pintu kembali.
Beberapa hari kemudian, tetangga melihat loper koran minta tagihan dibayar.
Si janda masuk ke rumah dan terdengar suara benda yang pecah, lalu terdengar tangis anaknya.
"Mama, jangan ambil uang saya!"
Ternyata si janda membayar uang loper koran dengan uang receh milik anaknya.
Itu saat terakhir para tetangga melihat si janda keluar rumah.
Suatu siang, ada seorang pria datang mengendarai Volvo biru mengkilap berhenti dan mengetuk pintu rumah si janda. "Tidak ada orang!" kata para tetangga.
Karena merasa ada yang tidak beres, pemuda tadi mendatangi rumah salah seorang tetangga dan memperkenalkan diri sebagai agen asuransi. Kedatangannya untuk memberikan kepada si janda uang asuransi yang menjadi haknya.
Mendengar hal itu, para tetangga segera memberitahu si janda untuk membuka pintu.
Ketika pintu terbuka, si agen tak bisa mempercayai melihat kondisi wanita yang ditemuinya tidak seperti setahun yang lalu.
"Adik siapa?", tanya si Janda.
"Maaf, jangan bilang ibu tidak kenal saya. Saya pernah ke rumah ibu setahun yang lalu mnum teh dengan almarhum suami ibu. Ingat? Waktu itu saya lakukan sharing polis asuransi, tapi ibu MENOLAK!
Keesokan hari almarhum akhirnya mengambil polis senilao 500 juta. Suami ibu meminta saya merahasiakan asuransi ini. Nah mulai sekarang ibu tidak perlu kuatir lagi.
Kami akan menjaga ibu dan anak ibu seperti yang kami janjikan pada almarhum"
Janda itu tak bisa mempercayainya. Air mata kebahagiaan jatuh ke pipinya, ia berlutut dan berterima kasih pada si agen asuransi.
Apakah Anda salah seorang yang menolak agen asuransi seperti janda tersebut?
We care about You.
+Sam Paryono
0341-5301945
0811-3031945
Konsulasi & Ilustrasi GRATIS.
Pada perjalanan ke pabrik, terjadilah kecelakaan dan dia meninggal seketika.
Dua minggu kemudian, tetangga melihat truk Toko Furniture menyita shofa, meja makan, lemari besar, bahkan double bad. Para tetangga hanya mampu melihat tanpa mampu berbuat apa-apa.
Mereka mengerti, "cicilan lunak" ternyata sudah "tidak lunak" lagi pembayarannya.
Beberapa minggu kemudian, tetangga melihat 4 pria beringas mendatatangi si janda.
Mereka memperlihatkan secarik kertas dan menunjuk ke arah Honda Civic milik almarhum.
Si janda memberikan kunci mobil lalu masuk ke rumah dan mengunci pintu kembali.
Beberapa hari kemudian, tetangga melihat loper koran minta tagihan dibayar.
Si janda masuk ke rumah dan terdengar suara benda yang pecah, lalu terdengar tangis anaknya.
"Mama, jangan ambil uang saya!"
Ternyata si janda membayar uang loper koran dengan uang receh milik anaknya.
Itu saat terakhir para tetangga melihat si janda keluar rumah.
Suatu siang, ada seorang pria datang mengendarai Volvo biru mengkilap berhenti dan mengetuk pintu rumah si janda. "Tidak ada orang!" kata para tetangga.
Karena merasa ada yang tidak beres, pemuda tadi mendatangi rumah salah seorang tetangga dan memperkenalkan diri sebagai agen asuransi. Kedatangannya untuk memberikan kepada si janda uang asuransi yang menjadi haknya.
Mendengar hal itu, para tetangga segera memberitahu si janda untuk membuka pintu.
Ketika pintu terbuka, si agen tak bisa mempercayai melihat kondisi wanita yang ditemuinya tidak seperti setahun yang lalu.
"Adik siapa?", tanya si Janda.
"Maaf, jangan bilang ibu tidak kenal saya. Saya pernah ke rumah ibu setahun yang lalu mnum teh dengan almarhum suami ibu. Ingat? Waktu itu saya lakukan sharing polis asuransi, tapi ibu MENOLAK!
Keesokan hari almarhum akhirnya mengambil polis senilao 500 juta. Suami ibu meminta saya merahasiakan asuransi ini. Nah mulai sekarang ibu tidak perlu kuatir lagi.
Kami akan menjaga ibu dan anak ibu seperti yang kami janjikan pada almarhum"
Janda itu tak bisa mempercayainya. Air mata kebahagiaan jatuh ke pipinya, ia berlutut dan berterima kasih pada si agen asuransi.
Apakah Anda salah seorang yang menolak agen asuransi seperti janda tersebut?
We care about You.
+Sam Paryono
0341-5301945
0811-3031945
Konsulasi & Ilustrasi GRATIS.
0 komentar:
Post a Comment