Kasus ini saya ambil dari pengalaman saya sebagai Konsultan Keuangaan saat saya mendekati calon Klien.
Hal ini tidak terlepas dari missi saya untuk menyelamatkan masa depan keluarga dari bencana financial yg bisa terjadi kapan saja.
Hingga suatu saat datanglah musibah yang mengharuskan beliau untuk menginap di Rumah Sakit selama 1 bulan yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Saya mendengar kabar tersebut dan menyempatkan diri untuk membesuk, dimana keadaannya sangat memprihatinkan. Klien saya tersebut selama 1 bulan juga tidak dapat beraktivitas, hingga bisnisnya juga menurun omsetnya, sementara sakitnya juga tak kunjung sembuh hingga akhirnya meninggal dunia.
Lalu bagaimana nasib keluarganya yang ditinggalkan?
Hartanya sudah banyak tergerus untuk pengobatan di rumah sakit,
sementara bisnisnya yang ditinggalkan untuk keluarganya juga lambat laun mulai bangkrut.
Padahal ANAK-ANAKNYA masih kecil-kecil untuk menanggung beban hidup yang sangat keras ini!
Dengan perasaan jujur yang dalam, saya ceritakan ini, saya tulis pengalaman ini di blog ini dengan hati yang perih dan tetesan air mata.
Semoga ini tidak terjadi pada keluarga Anda, khususnya pada anak-anak Anda yang saya yakin Anda sayangat menyanyangi dan mencintai mereka.
Salam sejahtera.
Sam Paryono
Hal ini tidak terlepas dari missi saya untuk menyelamatkan masa depan keluarga dari bencana financial yg bisa terjadi kapan saja.
"Saya lihat Bapak dan Ibu sangat menyanyangi dan mencintai anak-anak! Untuk itulah saya datang kemari agar keceriaan yang ada saat ini tetap berlangsung hingga mereka dewasa apapun yang akan terjadi pada diri Bapak sebagai ATM KELUARGA!"Apa tanggapan klien saya, "Harta saya sudah cukup mengcover semua kebutuhan keluarga ini!"
Hingga suatu saat datanglah musibah yang mengharuskan beliau untuk menginap di Rumah Sakit selama 1 bulan yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Saya mendengar kabar tersebut dan menyempatkan diri untuk membesuk, dimana keadaannya sangat memprihatinkan. Klien saya tersebut selama 1 bulan juga tidak dapat beraktivitas, hingga bisnisnya juga menurun omsetnya, sementara sakitnya juga tak kunjung sembuh hingga akhirnya meninggal dunia.
Lalu bagaimana nasib keluarganya yang ditinggalkan?
Hartanya sudah banyak tergerus untuk pengobatan di rumah sakit,
sementara bisnisnya yang ditinggalkan untuk keluarganya juga lambat laun mulai bangkrut.
Padahal ANAK-ANAKNYA masih kecil-kecil untuk menanggung beban hidup yang sangat keras ini!
Bukan karena adanya seseorang yang harus tiada,
tetapi karena adanya mereka yang masih ada
demi melanjutkan kehidupannya lah yang mesti kita pikirkan!
(Inilah misi saya untuk keluarga Anda)
Mari kita lihat video berikut ini yang mirip sekali dengan kisah tersebut di atas
video yang menceritakan kisah sedih seorang anak yang harus menanggung pedih dan
kerasnya hidup ini saat orang tuanya telah tiada disisi mereka:
video yang menceritakan kisah sedih seorang anak yang harus menanggung pedih dan
kerasnya hidup ini saat orang tuanya telah tiada disisi mereka:
Dengan perasaan jujur yang dalam, saya ceritakan ini, saya tulis pengalaman ini di blog ini dengan hati yang perih dan tetesan air mata.
Semoga ini tidak terjadi pada keluarga Anda, khususnya pada anak-anak Anda yang saya yakin Anda sayangat menyanyangi dan mencintai mereka.
Salam sejahtera.
Sam Paryono
0 komentar:
Post a Comment