Saya terlahir dari keluarga yang pas-pasan. Bukan pas ingin beli ini beli itu pas ada uang, sebaliknya pas tidak ada uang. Dengan latar belakang kehidupan seperti itu orang tua saya menempa diri saya untuk selalu hidup mandiri dan bertanggung jawab.
Lahirlah dalam prinsip saya untuk selalu “berbuat yang terbaik” meskipun bukan yang terbaik, dari sinilah keluar energy pada diri saya untuk melakukan sesuatu demi tujuan yang ingin saya capai.
Saat SD saya sangat LoLa (loading lama) pada pelajaran eksak dan matematika, dengan semangat “berbuat yang terbaik” saya mampu jadi juara 3 matematika tingkat kecamatan, saat SMP dengan IQ yang pas-pasan dan tidak pernah punya buku cetak untuk belajar, Alhamdulillah saya rangking 3 lulusan terbaik, saat lulus SMA pun sebenarnya saya mendapatkan panggilan belajar Ikatan Dinas di Politeknik Gajah Tunggal, tapi karena tidak punya uang saku akhirnya tidak bisa berangkat untuk registrasi ulang.
Begitu juga dalam pekerjaan, prinsip “Berbuat Yang Terbaik” tetap saya pegang teguh, meskipun tidak atau belum menjadi yang terbaik. Saat saya dipercaya untuk memegang Koperasi Karyawan salah satu Anak Perusahaan PT Gudang Garam yang sedang deficit, Alhamdulillah dalam waktu 1 tahun saya mampu membukukan asset 1 Milyar lebih. Saat saya mencoba dunia marketing di BNI Credit Card, Alhamdulillah saya menjadi 10 besar TOP Produser selama 1 tahun, dan sebelum saya bergabung dengan AIA Financial, kami sempat menjadi The Best Field Admin Team East Java PT Syngenta Indonesia, Tbk.
Photo saat menerima penghargaan sbg The Best Field Admin Team
Tetapi semua itu belum menjadikan saya puas karena apa yang saya dapatkan tidaklah seimbang dengan apa yang sudah saya korbankan. Saya menyadari bahwa saya selama ini terbelenggu oleh rantai gajah yang namanya gaji pokok. Belum lagi prestasi yang sudah saya buat yang menikmati hasilnya orang lain yang menggunakan cara kerja yang kurang baik untuk mencari pengakuan dan kedudukan.
Inilah puncak kejenuhan………
Berawal dari sinilah pencarian jati diri saya untuk mencari pekerjaan yang benar-benar mengakui dan menghargai kinerja seseorang apa adanya sesuai dengan apa yang telah kita kerjakan.
….tujuan saya adalah perusahaan asuransi!
Saya sempat terdampar di AXA Financial dan Takaful, tetapi belum menemukan kecocokan dari segi pembinaan sebagai agen baru sangat kurang, sampai akhirnya ada teman yang mengajak saya ke AIA Financial yang ternyata dulunya adalah AIG. Berarti saya masuk AIA yang ketiga kalinya, pertama pada 2002 (3 bulan) waktu kantornya di Jl. Kawi Malang, kemudian pada 2006 (1 bulan) di Sultan Agung Malang dan ketiganya 2011 di Jl. Merbabu Malang.
Tidak salah saya masuk AIA Financial, Support Systemnya sangat luar biasa, khususnya di EAM. Di awal saya masuk, saya langsung dimasukkan ke MDRT Class 1 bulan penuh, Alhamdulillah lulus. Dan dengan modal semangat “Berbuat Yang Terbaik”, pada 2011 sebagai agent baru yang sangat kurang pengalaman dan minim relasi, karena selama ini teman dan kawan hanyalah seorang karyawan biasa yang setiap ditawari menabung di asuransi selalu memandang dengan sebelah mata. Ini juga menjadi cambuk untuk menunjukkan bahwa, “Saya harus berhasil untuk menunjukkan pada mereka, bahwa saya tidak salah memilih”
Alhamdulillah pada 2011, mendapatkan Titanium Club; 1 x Pearl dan 2 x Shapire, The Best New Agent EAM kategori FYP dan The Best Agent kategori ASP dan BSP, saat Training AMP di Trawaspun Alhamdulillah juga menjadi lulusan terbaik.
Hal yang sangat saya syukuri adalah, selama saya bekerja selama 18 tahun sejak 1992, saya tidak bisa membeli rumah dan mobil. Tetapi bersama AIA Alhamdulillah saya bisa mewujudkan itu hanya dalam waktu 2 tahun (2011-2012).
Bersama AIA juga saya lebih memiliki waktu luang untuk bisa antar jemput anak sekolah, lebih banyak waktu bersama keluarga, relasi, pengembangan diri, waktu untuk hoby blogging hingga pernah saya diminta untuk mengisi seminar tentang bisnis online keuangan di Unmer Malang
Photo : Bersama panita seminar dan dosen Unmer Salam Sukses
A Paryono